Beranda | Artikel
Khutbah Jumat: Pertolongan Allah dengan Sabar dan Shalat
Senin, 28 Januari 2019

Khutbah Jum’at: Pertolongan Allah dengan Sabar dan Shalat ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Pada Jum’at, 19 Jumadal Awwal 1440 H / 25 Januari 2019 M.

Khutbah Jum’at Pertama Tentang Pertolongan Allah dengan Sabar dan Shalat

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ummatal Islam,

Sesungguhnya kehidupan dunia tidak lepas dari berbagai macam ujian yang pastinya akan mendatangi setiap muslim, siapapun dia. Maka dari itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk meminta tolong dengan dua perkara. Dua perkara ini yang akan InsyaAllah meringankan berbagai macam problematika kehidupan. Dua perkara ini InsyaAllah, dengannya Allah akan memberikan bantuan kepada para hambaNya. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ …

“Wahai orang-orang yang beriman, minta tolonglah dengan kesabaran dan shalat…” (QS. Al-Baqarah[2]: 153)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk isti’anah (meminta tolong), بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ (dengan sabar dan shalat). Karena dua amal ini sesuatu yang agung sekali di sisi Allah.

Kesabaran, hakikatnyanya adalah menahan jiwa untuk mengharapkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala semata dari perkara-perkara yang tidak diridhoi olehNya. Disaat kita sabar diatas ketakwaan dan ketaatan, kita terus sabar diatas shalat kita, kita sabar diatas amalan shalih kita. Sebagaimana Allah berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا…

Perintahkan keluargamu untuk shalat dan sabarlah diatas shalat tersebut…” (QS. Tha-ha[20]: 132)

Sebagaimana juga Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا…

Wahai orang-orang yang beriman, sabarkan dirimu dan kuatkan kesabaranmu...” (QS. Al-Iman[3]: 200)

Perintah untuk bersabar sangat banyak dalam Al-Qur’an. Karena sesungguhnya sabar memberikan sebuah jalan keluar yang terbaik dalam kehidupan. Janganlah seseorang berkata “Sampai kapan saya bersabar?” Karena ucapan ini hanyalah diucapkan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

…إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٣﴾

“…sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah[2]: 153)

Bersama dengan inayahNya, dengan taufikNya, dengan pertolonganNya, dengan berbagai macam rahmatNya. Berarti orang-orang yang sabar itu bersama Allah. Allah akan memberikan bantuan kepadanya. Ini pasti dan pasti! Allah juga berfirman:

وَاللَّـهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ ﴿١٤٦﴾…

“…Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali-Imran[3]: 146)

Maka janganlah Anda berkata bahwasanya orang yang sebatas sabar tidak akan diberikan pertolongan oleh Allah. Justru dengan sabar lah Allah pasti memberikan kepada kita berbagai macam pertolongan. Bahkan menghadapi tipu daya orang-orang kafir yang berusaha untuk menghancurkan umat Islam pun Allah perintahkan untuk menghadapinya dengan sabar dan takwa. Allah berfirman:

…وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا…

“…Jika kalian sabar dan terus bertakwa kepada Allah, maka tidak akan membahayakan makar mereka kepada kalian sedikitpun juga...” (QS. Ali Imran[2]: 120)

Walaupun makar mereka bisa menghancurkan gunung, tapi kita hadapi dengan sabar dan terus bertakwa. Maka ia leleh, dia tak punya kekuatan dihadapan keduanya.

Berapa banyak kisah mereka-mereka yang sabar, ternyata sabar memberikan hasil yang lebih manis dari madu. Lihatlah kesabaran para Nabi dalam menghadapi musuh-musuh dakwahnya yang berakhir dengan Allah pun memberikan kepada mereka kemenangan.

Nabi Nuh 950 tahun berdakwah dan terus berdakwah siang dan malam. Nabi Nuh terus berdakwah tak pernah merasa lelah dan letih sementara kaumnya terus ngeyel dan menolak dakwah Nabi Nuh. Setiap kali didakwahi oleh Nabi Nuh, mereka malah menutup telinga-telinga mereka, bahkan menutup wajah mereka dengan pakaian mereka. Setelah 950 tahun lamanya beliau bersabar, Allah kirimkan adzab kepada kaumnya.

Lihatlah kesabaran Nabi Hud, kesabaran Nabi Ibrahim, kesabaran para Nabi ketika mereka diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ujian dan merekapun bersabar. Allah berikan kepada mereka suatu kemenangan yang luar biasa.

Lihat para ulama yang bersabar. Imam Ahmad sangat sabar disaat beliau dipaksa mengatakan Al-Qur’an makhluk, tapi beliau tidak mau. Sampai beliau disetiap harinya dicambuk selama dua tahun lamanya. Beliau terus bersabar sehingga Allah pun kemudian berikan kepada beliau jalan keluar dan hasil yang lebih manis.

Saudara-saudaraku sekalian..

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh kita untuk minta tolong dengan sabar. Tapi untuk sabar tidak mudah saudaraku sekalian. Karena kesabaran itu butuh keyakinan kepada Allah. Kesabaran membutuhkan keimanan yang kuat kepada Allah. Hanya orang-orang yang yakin kepada Allah dan kehidupan akhirat yang mampu sabar diatas ketaatan.

Sabar meninggalkan kemaksiatan, sabar menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan, karena mereka yakin bahwasanya mereka milik Allah, bahwasanya mereka akan kembali kepada Allah. Makanya Allah mengatakan:

… وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٥﴾

“…Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah[2]: 155)

Siapa mereka?

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّـهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿١٥٦﴾

Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Innalillah (kami milik Allah) wa inna ilaihi rojiun (kami pasti akan kembali kepada Allah)” (QS. Al-Baqarah[2]: 156)

Kayakinan inilah yang menjadikan ia terus sabar, untuk terus beristiqomah diatas ketakwaan dan ketaatan sampai ia meninggal dunia.

Berbeda dengan orang yang keyakinannya lemah. Keyakinan ia kepada Allah lemah, keyakinan ia kepada kehidupan akhirat pun lemah. Ia tidak sabar untuk menjalankan ketaatan, ia tidak sabar ketika dihadapkan padanya kemaksiatan, ia pun segera berputus asa ketika asa dan ujian menimpa kehidupannya.

Saudara-saudaraku sekalian,

Inilah Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk meminta tolong kepada kesabaran. Maka jadikanlah sabar itu saudaraku sekalian, sebagai hiasan diri kita dalam segala perkara.

Ketika kita shalat, sabarlah untuk kita bisa khusyuk dalam shalat kita, sabarlah untuk bisa kita mentadaburi ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika kita membaca Al-Qur’an, sabarkan diri kita sesaat. Agar kita bisa terus membacanya, agar kita bisa langgeng dalam membacanya dan bisa terus istiqomah terus membacanya setiap harinya.

Disaat kita berdzikir, sabarlah mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berapa banyak diantara kita sangat sabar ketika menonton film, banyak diantara kita sabar ketika kita mengingat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, banyak diantara kita sabar bahkan diatas kemaksiatan. Lantas kenapa kita tidak sabar diatas ketaatan?

Imam Ahmad bin Hambal ketika hendak disiksa oleh khalifah yang bengis dan kejam, ketika beliau dimasukkan ke ruang penyiksaan, ditariknya oleh seseorang lalu berkata, “Hai kamu, tahukah kamu siapa saya? Saya perampok terbesar di negeri ini. Saya sudah 17 tahun dipenjara dan saya sabar disiksa demi untuk berbuat maksiat. Adapun kamu, sabarlah diatas ketaatan kepada Rabbmu. Kalau aku mampu sabar diatas kemaksiatan, kenapa kamu tidak mau sabar diatas ketaatan?” Itulah yang membuat Imam Ahmad kuat. Sehingga Imam Ahmad senantiasa mendo’akan orang tersebut. Sehingga ia pun mendapatkan hidayah.

Ummatal Islam..
Memang kesabaran itu sesuatu yang mudah diucapkan, mudah sekali. Semua orang bisa mengucapkannya, akan tetapi ternyata dalam aplikasi kehidupan amatlah sulit. Hanya kita memohon kepada Allah, kita terus berdo’a kepada Allah, supaya kita diberikan oleh Allah kesabaran.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah Kedua Tentang Pertolongan Allah dengan Sabar dan Shalat

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam,

Adapun perkara yang kedua yaitu minta bantuan dengan shalat. Allah menyuruh kita untuk meminta bantuan dengan shalat. Artinya ketika kita dihadapkan kepada berbagai macam problematika hidup, segera kita shalat menghadap Allah.

Ini dia Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dalam riwayat Abu Dawud disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى

“Apabila Rasulullah Shallallahu Sallam ditimpa perkara yang sulit, segera beliau shalat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Abu Dawud)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila ditimpa berbagai macam kesulitan, kesedihan dan yang lainnya segera beliau shalat kepada Allah.

Juga para ulama, mereka menjadikan shalat sebagai jalan untuk bisa membantu mereka untuk menghadapi kesulitan. Imam Bukhari setiap kali hendak memasukkan hadits ke dalam shahihnya, beliau shalat terlebih dahulu. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah apabila membaca buku dan beliau tidak paham, segera beliau shalat meminta kepada Allah petunjuk.

Ketika kita sedih, ketika kita galau, segera kita shalat dan meminta kepada Allah kekuatan. Karena sesungguhnya dengan shalat itulah Allah memberikan kepada hati kita cahaya. Sebagaimana Rasulullah bersabda:

الصَّلاَةُ نُوْرٌ

“Shalat adalah cahaya.” (HR. Muslim)

Bahkan kata Syaikhul Islam, bahwa pabila terbetik dihati kita ada keinginan berbuat maksiat, segera shalat, karena shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Allah berfirman:

…إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ…

“…Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar…” (QS. Al-Ankabut[29]: 45)

Kita berusaha untuk menjadikan shalat sebagai kebiasaan hidup kita, hiasan hidup kita. Bahkan semakin banyak seseorang shalat, semakin ia bisa mendekati Rasulullah di surgaNya. Sebagaimana Rasulullah bersabda kepada seorang sahabat, “Silahkan kamu minta!” Kata Sahabat ini:

أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ

“Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di surga”

Kata Rasulullah:

أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ

“Apakah tidak ada yang lain?”

Kata orang ini, “Itu saja wahai Rasulullah.”

Kata Rasulullah:

فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

“Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud” (HR. Muslim)

Maksudnya adalah banyak shalat kepada Allah. Maka saudaraku sekalian, jadikan sabar dan shalat untuk minta tolong kepadaNya. Sehingga kita dalam kehidupan dunia ini diberikan oleh Allah kekuatan dan ketegaran.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
اللهُمَّ اجْعَلنَا مِن التَّوَّابِين
اللهُمَّ اجْعَلنَا مِن المتَّقِين
اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم
اللهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.

Dengarkan dan Download Khutbah Jum’at Tentang Pertolongan Allah dengan Sabar dan Shalat

Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau Google+ Anda. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.

Pencarian: pertolongan Allah pasti datang, memohon pertolongan Allah dengan cepat, pertolongan Allah swt, doa mohon pertolongan Allah, pertolongan Allah melunasi hutang, pertolongan Allah saat terlilit hutang, yakin akan pertolongan Allah, doa minta pertolongan Allah, memohon pertolongan Allah, yakin pertolongan Allah akan datang, pertolongan Allah sangat dekat, mencari pertolongan Allah, tanda pertolongan Allah datang, kapan pertolongan Allah datang, doa meminta pertolongan kepada Allah, pertolongan Allah itu dekat, minta pertolongan Allah, yakin dengan pertolongan Allah, mengharap pertolongan Allah, doa pertolongan Allah, doa memohon pertolongan Allah swt, 5 pola pertolongan Allah, mencari pertolongan Allah swt, pertolongan Allah dekat, pertolongan Allah saat terdesak, doa meminta pertolongan Allah swt, pertolongan dari Allah, doa minta pertolongan kepada Allah, mengharap pertolongan Allah swt, zikir memohon pertolongan Allah, keajaiban pertolongan Allah, kapan pertolongan Allah akan datang, yakin pertolongan Allah, dzikir meminta pertolongan Allah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/46496-khutbah-jumat-pertolongan-allah-dengan-sabar-dan-shalat/